Wednesday, March 18, 2015

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Share it Please
DEFINISI KOMUNIKASI DAN PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses memberi dan menerima informasi sampai pada pemahaman makna. Pengertian dari proses komunikasi tersendiri adalah langkah-langkah antara suatu sumber dan penerima yang menghasilkan pentransferan dan pemahaman makna. Para ahli komunikasi menyatakan bahwa proses komunikasi yang efektif adalah adanya pemahaman bersama antara orang yang menyampaikan pesan dengan yang menerima pesan.


Berdasarkan fakta, diketahui bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti “bersama”. Komunikator atau pengirim pesan berusaha mencari “kebersamaan” dengan si penerima pesan. Karena itu, kita juga dapat mendefinisikan Komunikasi (communication) sebagai transisi informasi dan pemahaman melalui penggunaan simbol-simbol bersama dari satu orang ataupun kelompok ke pihak lainnya. Simbol-simbol bersama yang digunakan dapat berwujud verbal maupun nonverbal.

UNSUR-UNSUR DALAM PROSES KOMUNIKASI
·         Sumber (Commmunicator)
Seseorang yang mempunyai gagasan, informasi, serta maksud dan tujuan berkomunikasi.
·         Pesan (Message)
Dapat berwujud verbal maupun nonverbal.
·         Pengkodean (Encoding)
Suatu proses mengubah suatu pesan komunikasi menjadi bentuk simbol.
·         Saluran (Channel / Medium)
Media yang menyampaikan pesan.
·         Pengurai-Penerima Pesan (Decoding-Receiver)
Pengurai adalah istilah teknis untuk setiap proses pikiran dari penerima pesan.
·         Umpan Balik (Feedback)
Mengurangi kemungkinan terjadinya distorsi antara pesan yang dikirim dan diterima. Komunikasi dua arah menyediakan feedback penting dari penerima ke komunikator.
·         Suara Derau (Noise)
Dilihat sebagai faktor-faktor yang menyimpangkan pesan yang disampaikan.

JENIS-JENIS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.      Komunikasi ke Bawah (Downward Communication)
Komunikasi yang arahnya mengalir dari individu yang berada pada kedudukan lebih tinggi dalam hierarki organisasi kepada mereka yang kedudukannya lebih rendah.
2.      Komunikasi ke Atas (Upward Communication)
Komunikasi yang arahnya mengalir dari individu yang kedudukannya lebih rendah dalam struktur organisasi kepada mereka yang kedudukannya lebih tinggi. Salah satu bentuk komunikasi ke atas yang paling sering ditemukan adalah kotak saran, rapat-rapat kelompok, dan protes mengenai suatu prosedur.
3.      Komunikasi Horizontal (Horizontal Communication)
Komunikasi yang terjadi pada lintas fungsi yang berbeda-beda dalam sebuah organisasi. Komunikasi horizontal diperlukan demi terjadinya koordinasi dan integrasi dari berbagai fungsi organisasi yang beragam. Contohnya komunikasi antar departemen di kantor dan komunikasi antar jurusan dalam satu fakultas di suatu univesitas.
4.      Komunikasi Diagonal (Diagonal Communication)
Komunikasi yang terjadi lintas fungsi dan lintas tingkatan dalam sebuah organisasi. Komunikasi diagonal termasuk jarang digunakan dalam organisasi, namun dianggap penting dalam situasi-situasi tertentu dimana para anggotanya tidak dapat berkomunikasi dengan efektif melalui jalur-jalur komunikasi yang konvensional.
5.      Komunikasi Eksternal (Komunikasi dengan Pihak Luar)
Organisasi-organisasi seringkali berkomunikasi dengan pihak luar untuk mempresentasikan produk dan layanan, menampilkan citra perusahaan yang positif, menarik karyawan, dan untuk mendapatkan perhatian. Jenis komunikasi eksternal yang umum meliputi empat program berbeda, yaitu :
-          Hubungan Masyarakat
-          Periklanan
-          Promosi
-          Survei Konsumen
Masing-masing program tersebut digunakan untuk mengumpulkan ataupun menyebarkan informasi. Program-program komunikasi internal dan eksternal menyediakan berbagai ide, informasi, hubungan, dan pemahaman mengenai apa yang dirasakan oleh para individu dan kelompok, apa yang penting, dan juga apa yang perlu diperbaiki.

KOMUNIKASI EFEKTIF
Telah dibahas sebelumnya bahwa para ahli komunikasi menyatakan proses komunikasi yang efektif adalah adanya pemahaman bersama antara orang yang menyampaikan pesan dengan yang menerima pesan. Komunikasi efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat, dan pendengarnya. Permasalahan yang sering dihadapi adalah masalah memposisikan manusia sebagai penerima pesan. Untuk menghindari terjadinya masalah tersebut, maka dalam berkomunikasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Bahwa publik kita itu adalah manusia, yang tak pernah lepas dari pengaruh apa saja.
2.      Manusia lebih cenderung memperhatikan, mendengarkan, atau membaca pesan yang dirasa sesuai dengan kebutuhan atau sikap mereka.
3.      Adanya media massa yang beragam memberi efek yang beragam pula pada publik.
4.      Media massa memberi variasi efek yang besar bagi publik secara perorangan ataupun kelompok.
Dengan kemajuan teknologi, interaksi antara anggota-anggota dalam organisasi dengan masyarakat semakin meningkat dan meluas.  Beberapa ketentuan yang memudahkan terwujudnya komunikasi efektif, diantaranya :
-          Kemampuan mengamati dan menganalisa persoalan
-          Kemampuan menarik perhatian
-          Kemampuan mempengaruhi pendapat
-          Kemampuan menjalin hubungan berdasar rasa saling mempercayai.
Keefektifan sebuah proses komunikasi juga tergantung pada bentuk dari pesan yang disampaikan, yaitu berupa:
1.      Kata-kata (Words), yang meliputi :
-          Kosakata (Vocabulary)
-          Bahasa (Language)
-          Frase (Phrases)
-          Struktur kalimat (Sentence structure)
-          Kejelasan kalimat (Sentence Clarity)
2.      Bahasa penyampaian (Paralanguage), yang meliputi :
-          Kecepatan berbicara (Rate of speech / speed)
-          Artikulasi (Diction)
-          Penekanan (Tone)
-          Ritme (Rhythm)
-          Volume suara (Volume)
3.      Sikap Nonverbal (Nonverbal Behavior), yang meliputi :
-          Gerak-gerik (Gestures)
-          Ekspresi wajah (Facial expressions)
-          Kontak mata (Eye contact)
-          Bahasa tubuh (Body language)
-          Posisi (Positioning).

Adapun hal-hal yang perlu ditanyakan dalam berkomunikasi adalah seperti : apa, mengapa, bagaimana, dimana, siapa, kapan, serta tujuan dan situasinya, karena dengan memperhatikan hal tersebut kita akan mendapatkan informasi yang jelas. Kejelasan informasi yang disampaikan dan diterima tersebut lah yang akan menghasilkan sebuah komunikasi yang efektif.


IMPLIKASI KOMUNIKASI PADA ORGANISASI
            Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat lepas dari komunikasi, begitu juga berlaku pada organisasi. Organisasi yang baik ialah organisasi yang mampu menjalankan komunikasi antar anggotanya dengan baik. Diantara pihak-pihak yang berkomunikasi harus terdapat two-way-communications atau komunikasi timbal balik, untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok formal ataupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto dalam Iqbal, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada kepentingan organisasi. Orientasinya bukan pada organisasi, melainkan lebih pada anggotanya secara individual.
          Komunikasi dalam organisasi juga dapat diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang dilakukan oleh pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang berkaitan dengan organisasi. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik yang digunakan, media yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor penghambat, dan sebagainya.
       Tanpa adanya interaksi yang baik, sebuah organisasi tidak akan dapat mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian informasi, instruksi tugas kerja ataupun pembagian tugas kerja. Biasanya proses komunikasi dalam suatu manajemen organisasi meliputi atasan dan bawahan dengan penyampaian yang terarah dari atasan ke bawahannya yang semata-mata berorientasi berdasarkan organisasi. Apabila seluruh bawahan dan atasan dapat berkomunikasi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman yang berisiko mungkin akan berkurang, karena tiap manusia mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda-beda secara verbal.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut :
1.      Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
2.      Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
3.   Komunikasi membawa orang-orang terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi berkinerja yang baik serta komitmen terhadap organisasi.
4.   Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam maupun luar organisasi.
5.      Komunikasi mendorong orang untuk mengerti perlunya perubahan.
6.   Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotivasi dan loyalitas.

Agar tercipta komunikasi yang kolaboratif dalam organisasi, setiap staf pada bagian manapun hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut :
-          Relationship Oriented ---> Networking ---> Sinergi
-          Service Focused ---> Berpikir pada pelayanan
-          Customer Commited ---> Memiliki komitmen pada pelanggan
-          Facilitative (Media saluran/pendukung)
-          Forward Thinking (Berpikir kedepan)
-   Value Added (Nilai tambah ---> Selalu berusaha mengupdate kemampuan komunikasi)
-          Team Driven (Serba tim) dan Leadership (Mampu tampil sebagai pemimpin).



REFERENSI ARTIKEL
1.      E Hersey. Ralph, Management of organizational behavior, New Jersey: Prentice-Hall International, 1993.
2.      Suwarto. FX, Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1999.
3.      Ivancevich. John M, Konopaske. Robert, dan Matteson. Michael T, Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga, 2006.
6.      https://www.academia.edu/6481754/Komunikasi_Organisasi, Minggu, 15 Maret 2015.

Followers

Follow The Author