Tuesday, December 12, 2017

Suatu Tujuan, Jembatan, dan Para Pengembara.

Share it Please

Alkisah, ada suatu tempat yang dikatakan sangat indah. Membahagiakan, tak hanya bagi orang yang menapakinya, namun juga siapapun yang membersamainya di sepanjang perjalanan menuju-nya. Sebanding dengan keindahan yang dijanjikan, letaknya pun jauh. Sulit dicapai. Nyaris tak tersentuh. Bahkan untuk menuju-nya saja pun harus melalui sebuah jembatan. Jembatan tunggal, yang ternyata daya nya tak sekuat apa yang dibayangkan. Jembatan tanpa tiang yang membantu menyokong nya agar tetap tegak dan seimbang.

Pun demikian, para pengembara tetap mencoba melewatinya. Menaruh kepercayaan penuh, berbaik sangka bahwa si jembatan akan mampu menahan beban dan membawa mereka hingga sampai di seberang, di tujuan. Setelah berjalan dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian, mereka pun sampai di tengah perjalanan. Sayang, jembatan itu mulai tak imbang, berat pada satu sisi nya. Cepat atau lambat ia akan patah, menjatuhkan mereka yang bergantung pada kekuatannya.

Para pengembara pun panik, banyak dari mereka mulai pasrah dan bersedih hati. Kecewa. Beberapa berandai jika saja mereka tak pernah berkeinginan untuk menuju ke seberang sana, jika saja mereka tak menapakkan kakinya diatas jembatan untuk kemudian berjalan menggantung di atas jurang.

Pada akhirnya, hanya sedikit. Hanya sedikit yang masih mau mencoba meneruskan perjalanannya dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga, sembari masih menaruh harap dan kepercayaan atas daya si jembatan. Hanya sedikit yang masih mampu berbaik sangka bahwa mereka akan dapat sampai di seberang untuk terus menuju ke tujuan dengan aman.

Karena pada dasarnya, tak ada yang tahu. Tak ada yang tahu kapan si jembatan akan benar-benar patah. Patah dan jatuh ke satu sisi jurang. Meremukkan hati dan tubuh para pengembara sebelum sampai ke tujuan. Bahkan, sebelum mereka sampai di seberang.

No comments:

Post a Comment

Feel free to comment. Please use appropriate words or sentences. Thank you.

Followers

Follow The Author