Monday, December 1, 2014

Salam Rindu

Share it Please
.......
Halo, bagaimana kabarmu disana?
Aku harap kau baik saja, tidak, aku harap kau lebih dari sekedar baik. Semoga harimu selalu luar biasa dan menyenangkan.

Hmmm
Aku....... rindu.
Ya, aku rindu kamu.
Rindu kita.

Sudah lama sekali ya, sejak kita terakhir bertemu, bertukar cerita, berbagi tawa bersama, bahkan....... terasa sudah sangat lama semenjak terakhir kita melakukan kontak, via chat app, med soc, atau apapun itu.
Sekarang, aku merasa berbeda. Ada yang berbeda. Aku pun tak tahu jelas apa itu. Entah itu aku, kamu, kita semua, ataukah hanya terkaanku saja???
Ya, waktu berubah, begitupun kita, sekecil apapun perubahan itu, kita telah berubah. Hanya saja, aku merasa sesuatu di antara kita telah....... 'berbeda'.

Sejak kutemukan beberapa hal yang kurasa 'aneh' dan tak seharusnya, aku bingung bagaimana harus berhadapan lg denganmu. Tidakkah aku rindu? Jangan kau tanyakan. Aku selalu, selalu rindu. Bahkan air mata pun tumpah saat ingat kamu, ingat kita. Rindu masa-masa itu, 5/7, 6/7 selalu bersama.
Sejak kurasa ada yg berbeda, aku bingung bagaimana memulai kontak lagi denganmu, akhirnya kuurungkan niat itu, walaupun sebenarnya aku sangat ingin. Sekedar mengetahui kabar langsung darimu.

Bukan lantas aku acuh kepadamu. Aku tahu kabarmu, meski tak lengkap rasanya. Aku 'melihat'mu, media sosial, aplikasi chat, ataupun sekedar menanyakan kabarmu jika kebetulan aku bertemu mereka. Ya, mereka.
Mereka yang....... mungkin lebih berarti bagimu dibanding aku. Dibanding beberapa diantara kita.

Aku tak menyalahkanmu. Apalagi mereka. Aku....... Hanya merasa ada semacam kekosongan, saat kusimpulkan bahwa aku tak seberarti itu, tak seberarti mereka bagimu, tak seberarti kau bagiku.
Mungkin, semua itu salahku. Ya, aku memang begini. Penuh kekurangan. Kuakui, aku tak sering chat untuk sekedar menanyakan kabar, kecuali aku sedang benar-benar dalam waktu senggang. Aku takut kau, kalian akan kutinggal dan tak kuberi balasan chat saat ada pekerjaan lain yang menungguku. Aku tak ingin seperti itu, karna kadang bagiku itu rasanya cukup buruk. Namun ketahuilah, aku selalu menantikan pertemuan. Pertemuan kita.......

Jika memang perubahaan yg aku rasakan padamu itu karna sikapku, aku minta maaf. Aku memang begitu, dari dulu begitu, tanyakanlah pada yang lain jika kau ragu. Aku tak bermaksud membela diri, apalagi menyalahkanmu, aku hanya....... bingung dan menyesal akan keadaan yang kurasa berbeda ini.
Aku, sulit mengungkapkan perasaan. Dari kecil aku memang tumbuh seperti ini. Bibirku terasa kelu untuk mengucap sayang. Canggung rasanya. Bagiku, sayang bukan untuk diucapkan, tapi digambarkan dengan perlakuan, dicurahkan melalui aksi nyata.

Namun kamu, kalian, adalah orang-orang yang mengubah sikapku. Dengan kalian, aku tahu rasanya memiliki kakak perempuan yang tak pernah kumiliki, rasanya memiliki saudara perempuan yang seumuran, rasanya berbagi perasaan akan hal-hal yang ternyata bukan hanya aku yang mengalaminya.
Dengan kalian, aku mulai mengungkapkan kata 'sayang', dan buka hanya sekedar kata, but i mean it, really, from the bottom of my heart.

Jangan, jangan pergi. kumohon. Dapatkah semuanya kembali seperti awal? Seperti kita dahulu. Aku rindu, rindu sekali. Saat jarak dan waktu memisahkan kita, kita semua, hanya lewat doa aku dapat menjaga kalian agar tetap dekat denganku. 

Aku bahagia melihat kalian bahagia dengan teman-teman baru, begitupun aku berharap dapat sebahagia itu. Aku bahagia jika kalian senang, dan aku terpukul jika kalian sedih ataupun sakit. Kawan, masih bolehkah aku menyebutmu SAHABATKU? masihkah aku boleh menyebut kita sebagai....... SAHABAT?
Fakta bahwa kita pernah menghabiskan hampir setiap hari selama 2 tahun bersama, dan sebagai sahabat, takkan pernah hilang. Namun lebih dari itu, aku berharap fakta bahwa kita adalah SAHABAT akan terus berlaku hingga Ia memisahkan kita semua kembali pada-Nya.

Maafkan aku, maafkan aku yang kadang suka melankolis ini. Aku, dengan segala kekuranganku, bersyukur memiliki kalian, dan lebih dari itu, aku berharap Ia menjaga kita agar tetap bersama nanti nya.

Omong-omong, tahukah kenapa ada tujuh titik, bukan empat ataupun tiga saat aku menulis post ini? itu karena aku ingin kita tetap bersama, utuh sebagai tujuh, bukan enam, bukan lima, apalagi empat dan tiga.

Salam rinduku untukmu, saudariku. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. See you when i see you!
Love, your sister :")

Followers

Follow The Author