I. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, yang dapat dihitung sebagai perubahan jumlah individu dalam suatu populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk mengarah pada semua spesies, tapi selalu merujuk kepada manusia. Berikut saya tampilkan tabel pertumbuhan penduduk di dunia.
Dari tabel tersebut, dapat kita amati bahwa pada setiap negara tersebut rata-rata penduduknya bisa bertambah hingga dua kali lipat, dan penduduk dunia bertambah tiga kali lipatnya. Tabel tersebut menjelaskan betapa pesatnya pertumbuhan penduduk di dunia. Berikut adalah cara atau rumus untuk menghitung nilai dan rasio pertumbuhan.
Penggandaan penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah kehidupan yang dibarengi dengan pengingkatan amupun penurunan jumlah penduduk dalam rentan waktu enam tahun. Berikut adalah tabel penggandaan jumlah penduduk di dunia.
Ada tiga hal utama yang berperan sebagai faktor pertumbuhan penduduk di dunia, ketiga hal tersebut adalah
- Kelahiran (Fertilitas),
- Kematian (Mortalitas), dan
- Perpindahan (Migrasi).
Dalam pengukuran demografi, ketiga faktor tersebut diukur menggunakan tingka (rate). Tingkat atau rate tersebut disajikan dalam bentuk perbandingan, yang biasanya dinyatakan dalam tiap 1000 jumlah penduduk.
1. Kelahiran (Fertilitas)
1. Kelahiran (Fertilitas)
Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Fertilitas disebut juga dengan Natalitas. Penghitungan angka kelahiran dapat dirumuskan sebagai berikut.
Crude Birth Rate (CBR) = Jumlah lahir hidup /(dibagi) Junlah penduduk pertengahan tahun x(dikalikan) 1000.
2. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Penghitungan angka kematian caranya hampir sama dengan menghitung angka kelahiran (fertilitas). Tinggi-rendahnya angka kematian dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). Rumus penghitungan angka kematian adalah sebagai berikut :
A. Angka kematian khusus (Age Spesific Death Rate) adalah banyaknya kematian dalam tiap 1000 jumlah penduduk pada usia tertentu pertahunnya. Rumusnya adalah sebagai berikut.
ASDR = Dx/Px/1000
ASDR = Age Spesific Death Rate
D (Death) = Jumlah Kematian
P (Population) = Jumlah Penduduk
B. Angka kematian kasar (Crude Death Rate) adalah angka kematian yang tidak dapat diperkirakan setiap tahunnya. Rumus penghitungannya adalah sebagai berikut.
CDR = D/Px1000
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melalui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian dari suatu negara. Berikut adalah macam-macam migrasi :
- Emigrasi (Perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain)
- Imigrasi (Masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap)
- Transmigrasi (Perpindahan penduduk dari pulau padat penduduk ke pulau lain dalam satu wilayah negara)
- Urbanisasi (Perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap)
Munir dalam buku-buku dasar demografi menyatakan bahwa yang tergolong faktor-faktor migrasi adalah sebagai berikut :
- Berkurangnya sumber-sumber alam
- Menyempitnya lahan pekerjaan di tempat asal
- Adanya berbagai tekanan dan diskriminasi politik, agama, ataupun suku
- Ketidakcocokan dengan budaya daerah asal
- Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tak berkembangnya karir pribadi
- Bencana alam
Migrasi juga akan memunculkan dampak atau akibat, diantaranya sebagai berikut :
- Terubahnya pola distribusi penduduk (secara keseluruhan maupun tidak)
- Memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan di suatu tempat
III. Tiga Jenis Struktur Penduduk
- Piramida penduduk muda
Piramida ini berbentuk limas, dan menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan yang sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar dari kematian, Bentuk umum seperti ini sering ditemui di Negara-negara maju seperti : India,Brazilia,Indonesia. - Piramida stasioner
Piramida ini berbentuk granat, dan menggambarkan keadaan penduduk yang tetap sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Bentuk umum seperti ini sering ditemui di Negara-negara maju seperti : Swedia,Belanda,Skandinavia. - Piramida penduduk tua
Piramida ini berbentuk bantu nisan, yang berfungsi untuk menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat, dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bisa kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia, dan Perancis.
IV. Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk usia 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio Ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara, apakah negara itu tergolong negara maju atau negara berkembang. Semakin tingginya persentase dependency ratio maka semakin tinggi beban tanggungan penduduk usia produktif untuk membiayai kehidupan penduduk yang belum produktif maupun yang sudah tidak produktif lagi.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk usia 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio Ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara, apakah negara itu tergolong negara maju atau negara berkembang. Semakin tingginya persentase dependency ratio maka semakin tinggi beban tanggungan penduduk usia produktif untuk membiayai kehidupan penduduk yang belum produktif maupun yang sudah tidak produktif lagi.
Referensi :