Thursday, October 20, 2016

Pertemanan.

Share it Please
"Terkadang, yang sangat ingin dilihat itu ialah niat. Jika pun nanti takdir berkata lain, setidaknya si niat sudah tampak." (olehku)
Mungkin setiap dari kalian pernah merasakan bahagianya punya teman dekat yang hampir setiap hari dapat saling bertatap. Kalian berada di lingkungan yang sama, menjalani hari dengan segala rutinitas berikut kejenuhan yang sama. Berbagi tawa, canda, cerita, pun keluh kesah. Jika mereka rasakan bahagia, itu juga yang kalian rasa, duka pun sama. 
Waktu terus berlalu tanpa pernah berhenti sejenak. Keadaan lalu berubah, tak lagi sama. Saat kalian mulai ditempatkan di posisi yang berbeda, dibatasi waktu dan jarak. Jarak memang senyatanya menjadi penghalang yang tak seberapa, namun segalanya mulai berbeda saat skala prioritas tak lagi sama. Setiap dari kalian mulai semakin sibuk dengan hiruk pikuk rutinitasnya. Saat kalian semakin tenggalam dalam kesibukan, ternyata teman kalian pun sama, semakin sibuk juga. Berikutnya, hampir tak ada lagi waktu tuk bersua. Jangankan itu, sekadar bertukar sapa di ruang obrolan aplikasi chatting pun terasa susah.
Janji yang dulu sering kalian ucap, “Kita harus keep in touch ya, sama-sama terus sampe tua!”, kini seperti lenyap entah kemana. Ketika kemudian rindu mulai membawa kalian melihat ke belakang, keinginan tuk berjumpa kembali menguap ke permukaan. “Hey kita kumpul yuk weekend ini, di mana aja deh yang deket gausah jauh-jauh, yang penting bisa kumpul ngobrol-ngobrol aja”… Satu menit, sepuluh menit, satu jam, beberapa jam kemudian, balasan yang kalian tunggu tak kunjung datang. “Ah mungkin mereka lagi sibuk”, pikir kalian dalam benak. Namun hari bahkan berganti, meninggalkan ajakan tanpa jawab.
Ketika akhirnya balasan itu datang, ternyata tak semua mengiyakan. “Yah udah ada janji duluan”, “Yaah lagi sibuk maaf ya”, “Maaf ga bisa ikut”, segala perihal kemudian muncul sebagai jawaban. Mungkin memang benar seperti itu adanya, tapi apakah iya dari 3600 detik dikali 24 jam dikali 365 hari yang Tuhan berikan dalam setahun, waktu senggang yang kita miliki tak pernah bersisihan?
Jika sudah demikian, maka kau berpikir tak ada lagi yang dapat kau lakukan. Ajakan seringkali dijawab dengan kata maaf dan penolakan. Harapan tuk berjumpa dengan kawan, sering kali hanya menghasilkan kekecewaan. Bagaimana pun kau tetap memanggil mereka ‘teman’, tetap berdo’a bahwa suatu hari pertemuan dengan kehadiran yang lengkap dapat terlaksanakan.
Aku memang tak selalu dapat mengiyakan segala ajakan. Aku juga seringkali tenggelam dalam kesibukan dan tanggungjawab yang harus kuselesaikan. Aku juga tak selalu dapat sekadar “mengobrol” atau muncul di ruang obrolan untuk menanyakan kabar. Tapi percayalah, posisi kalian selalu tersimpan sama di lubuk hati yang terdalam. Percayalah bahwa rinduku meradang, bahwa hasrat ingin jumpa dengan kalian sering kali tak terelakkan.
Yang aku inginkan sebenarnya sederhana. Jika pun tak dapat setiap saat menampakkan “kehadiran” bagi satu sama lain karena kesibukan dan tanggungjawab yang tak terelakkan, setidaknya tetap biarkan setiap dari kita bertengger di posisi yang tak tergeserkan dalam hati kalian. Setidaknya ketika ajakan itu datang baik dariku atau kalian, dapatkah setiap dari kita hadir dan memberi jawaban? Kalaupun bukan “Yuk, aku bisa datang!”, bisakah kita saling memberi jawab dengan “Yah aku lagi ada kerjaan, tapi aku juga ingin datang! Di mana jam berapa rencananya? Pasti aku usahakan!” dibandingkan dengan hanya sekadar kata maaf dan penolakan?
Tulisan ini bukan ku buat untuk menyalahkan. Kalaupun memang ada yang disalahkan, ialah aku yang juga kerap kali tenggelam dalam sesuatu yang ku atas namakan kesibukan. Jika pun kalian membaca, boleh lah kalian merasa apa yang ku tulis mungkin bertolakan dengan yang sebenarnya. Silahkan saja, mungkin sudut pandang kita berbeda. Namun jika ternyata kalian membaca dan merasa terketuk olehnya, bolehkah weekend ini kita saling bertukar sapa dan jumpa seperti yang dulu biasa kita lakukan? :)

Salam hangat dari seorang teman, yang sedang dirundung kerinduan…

No comments:

Post a Comment

Feel free to comment. Please use appropriate words or sentences. Thank you.

Followers

Follow The Author